.

Minggu, 29 Juni 2014

kutorehkan dalam bait

Ini cerita hidupku, berawal dari sepasang insan Tuhan yang begitu tulus menghadirkanku kedunia. Tangisan pertamaku saat itu membuat mereka tersenyum penuh harap, menangis terharu sang buah hati terlahir sempurna. Setiap nafasmu tak tertinggal kau menyebut namaku. Tak lain hanya inginkan aku agar lebih baik darimu, hanya ingin lebih bahagia darimu. Ayah, ibu kasih sayangmu tak dapat jelas ku tuliskan dengan pena, ku lukiskan diatas kanvas, ku lontarkan dengan lisan. Namun satu hal yang harus kau tau, aku ingin membuatmu bahagia. “ibu, jangan pernah menangis. Aku berjanji akan memelukmu dalam tawa”. “ayah, jangan pernah lelah. Aku berjanji akan merangkulmu dalam bahagia”. Aku berharap kelak bisa membuatmu menangis terharu karena dayaku. Dengan kasih sayang, kau tuntun aku mengarah pergantian masa. Dan kini, ditengah deburan ombak kehidupan yang beragam kau ajarkan aku berdiri tegak, mengarungi setiap detik hidupku dengan nafas doamu. Jika Tuhan mengijinkanku untuk berharap, aku ingin tetap mendampingimu sampai Tuhan yang berbicara. Ayah, ibu entah apa yang terjadi nanti. Namun satu pintaku pada Tuhan beri aku waktu lebih lama untuk membuatmu tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar