1. PENDAHULUAN
Kesehatan
reproduksi suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
Kesehatan reproduksi adalah suatu
keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, sosial dan bukan
semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Sedangkan kesehatan
reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial
yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD
1994 di Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan
sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala
hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi dan fungsi dan proses.
Pengertian kesehatan reproduksi
ini mencakup tentang hal-hal sebagai
berikut:
1.
Hak
seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan
serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2.
Kebebasan
untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;
3.
Hak
dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh
aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun
kultural;
4.
Hak
untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan
mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
2.
PEMBAHASAN
2.1 REMAJA
2.1.1
Pengertian Remaja
Remaja merupakan
masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa atau masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis. Menurut Depkes RI masa remaja yaitu masa
antara 10-19 tahun dan belum menikah.
2.1.2
Pembagian Masa Remaja
Masa
remaja dibedakan menjadi tiga masa yaitu
1. Masa
remaja awal mencakup usia 10-12 tahun
a.
Tampak dan memang merasa lebih dekat
dengan teman sebaya
b.
Tampak dan merasa ingin bebas
c.
Tampak dan memang lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal (abstrak)
2. Masa
remaja tengah mencakup usia 13-15 tahun
a.
Tampak dan merasa ingin mencari
identitas diri
b.
Ada keinginan untuk berkencan atau
ketertarikan pada lawan jenis
c.
Timbul perasaan cinta yang mendalam
d.
Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal)
makin berkembang
e.
Berhkayal mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual
3. Masa remaja akhir mencakup usia 16-19 tahun.
a.
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
b.
Dalam mencari teman sebaya lebih
selektif
c.
Memiliki citra (gambaran, keadaan,
peranan) terhadap dirinya
d.
Dapat mewujudkan perasaan cinta
e.
Memiliki kemampuan berpikir khayal atau
abstrak
2.1.3
Ciri Remaja
1)
Adanya
perubahan emosi yang meliputi
a.
Sensitive
( mudah menangis,cemas, frustasi, dan tertawa),
b.
Agresif
dan mudah bereaksi terhadap ragsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya
mudah berkelahi.
2)
Perkembangan psikososial, misalnya
pencarian identitas diri sering menimbulkan konflik dengan orang-orang sekitar.
3)
Timbul perhatian pada lawan jenis.
4)
Proses awal kematangan organ reproduksi.
5)
Perubahan fisik misalkan kadang menimbulkan kekacauan batin.
6)
Perkembangan intelektualitas.
2.1.4
Pentingnya Ciri-Ciri Perubahan Masa
Remaja bagi Kesehatan Reproduksi
Ciri-ciri perubahan ini penting sekali karena dengan
benar-benar memahami maka penanganan masalah dapat dilakukan dengan lebih baik.
Ciri-ciri perubahan ini, terutama perilaku ingin mencoba hal-hal baru yang
didorong oleh rangsangan seksual. Jika tidak dibimbing dengan tepat hal tersebut
dapat membawa remaja terjerumus dalam hubungan seks pranikah dengan segala
akibatnya. Kematangan organ seks memungkinkan kehamilan remaja putrid di luar
nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS.
Perilaku ingin mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami
ketergantungan NAPZA. Dari segi kesehatan reproduksi, perilaku ingin mencoba
dalam bidang seks merupakan hal yang sangat rawan, karena dapat membawa akibat
sangat buruk dan merugikan masa depan remaja, khususnya remaja perempuan.
2.1.5
Pentingnya Masa Remaja bagi Kesehatan
Reproduksi
Tiga
hal yang menjadikan masa remaja penting sekali bagi kesehatan reproduksi:
1) Masa
remaja (usia 10-19 tahun) merupakan masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering di sebut masa
pubertas merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Masa remaja
merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik,
emosi dan psikis.
2) Pada
masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan
(mental-emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja
yang mengalaminya, karena itu perlu pengertian, bimbingan dan dukungan
lingkungan di sekitarnya, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental maupun psikososial.
3) Dalam
lingkungan sosial tertentu, sering
terjadi perbedaan perlakuan terhadap remaja laki-laki dan perempuan. Bagi
laki-laki masa remaja merupakan saat diperolehnya kebebasan, sementara untuk
remaja perempuan merupakan saat dimulainya segala bentuk pembatasan (pada masa
lalu gadis mulai dipingit ketika mereka mulai mengalami haid). Walaupun dewasa
ini praktek seperti itu telah jarang ditemukan, namun perbedaan perlakuan
terhadap remaja laki-laki da perempuan ini dapat menempatkan remaja perempuan
dalam posisi yang dirugikan. Kesetaraan perlakuan terhadap remaja laki-laki dan
perempuan diperlukan dalam mengatasi masalah kesehata reproduksi remaja, agar
masalahnya dapat tertangani secara tuntas.
2.1.6
Tujuan Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
Tujuan dari program ksehatan reproduksi remaja
adalah untuk membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut,
sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab
kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi.
Pembinaan kesehatan reproduksi remaja dilakukan
untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku
hidup sehat bagi remaja, disamping mengatasi masalah yang ada. Dengan
pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani rasa remaja secara
sehat, para remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat
memasuki kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
2.2 ALAT
SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
2.2.1
Organ Reproduksi Pria
Alat reproduksi bagian luar Pria:
1)
Penis
Penis yaitu saluran keluar urin dan
air mani yang terdiri dari 2 korpus cavernosum dan 1 korpus spongiosum.
2) Scrotum (kantung pelir)
Yaitu kantung yang didalamnya berisi
testis, tersusun atas kulit, fasia (selaput), otot polos (dartos). Scrotum
berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan kiri. Dan diantara scrotum kanan
dan kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (dartos),
otot dartos berfungsi untuk menggerakkan scrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur.
Alat reproduksi bagian dalam Pria:
1. Testis (tubulus seminiferus)
Testis tertutup oleh lamina
visceralis tunicae vaginalis kecuali pada perlekatan epididimis dan funiculus
spermatikus, kedua testis terletak pada scrotum.
2. Epididimis
Epididimis yaitu saluran panjang
berkelok dari testis, terletak di atas testis, dan saluranya sepanjang 6 meter,
fungsi epididimis yaitu tempat penyimpanan sperma sampai matang dan bergerak
menuju vasdeferens, terdapat tiga bagian yaitu caput epididimis, cauda
epididimis, dan corpus epididimis.
3. Vas deferens/ duktus deferens
Merupakan lanjutan ductus epididimis
dan berawal pada cauda epididimis serta berakhir pada persatuannya dengan
ductus excretorius vesucula seminalis untuk membentuk ejakulatorius.
4. Vesikula seminalis
Yaitu terletak antara fundus vesikca
urinaria dan rektum , membentuk cairan yang disebut semen, dan bersifat alkalis
saat sperma masuk duktus ejaculatorius dan urethra, menghasilkan fruktosa,
prostaglandin, dan fibrinogen, bermuara pada duktus pada duktus deferens dan
bergabung dengan duktus deferens membentuk duktus ejakulatorius.
5. Duktus ejakulatorius
Yaitu berupa pipa halus yang
dibentuk melalui penggabungan duktus ekskrestorius vesikula seminalis dan
duktus deferens. Berfungsi untuk sperma agar masuk kedalam urethra.
6. Uretra
Uretra merupakan saluran panjang
terusan dari saluran ejakulasi.
7. Prostat
Yaitu sebuah organ fibrimuscular
sebesar kemiri yang berfungsi sebagai kelenjar aksesoris dan mengelilingi pars
prostatika uretra. Uretrra memiliki empat lobus yaitu posterior, anterior,
lateral, dan medial, menghasilakan cairan alkali dan asam sitrat yang berguna
untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan urethra. Otot prostat berfungsi
untuk membantu dalam ejakulasi.
8. Glandula Bulbourrethralis
Yaitu sebesar kacang polong terletak
dorsolateral terhadap pars membranacea urethra, tepat dibawah prostat, bermuara
kedalam bagian proksimak pars spongiosa urethra dalam bulbus penis.
2.2.2
Organ Reproduksi Wanita
a. Alat
reproduksi wanita bagian luar
Yaitu
berfungsi untuk kopulasi dan terletak di perineum. Diantaranya yaitu:
1. Mons
veneris/ mons pubis
Yaitu
disebut juga gunung venus yang merupakan bagian yang menonjol dibagian depan
simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat, setelah dewasa
akan tertutup oleh rambut yang berbentuk segitiga. Mengandung banyak kelenjar
sebasea (minyak) yang berfungsi sebagai bantalan pada waktu melakukan hubangan
seks.
2. Labiya
mayora
Yaitu
lanjutan dari mons veneris, lonjong, panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan agak
meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk
perineum, bagian luar tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris. Dan bagian dalam tanpa rambut merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak).
3. Labia
Minora
Merupakan
lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam labia mayora tanpa
rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette.
4. Klitoris
Klitoris
bersifat erektil dan letaknya dekat ujung superior vulva. Mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive. Analog
dengan penis laki-laki, fungsi utama klitoris yaitu menstimulasi dan
meningkatkan ketegangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan
alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong,
terletak diantara labia minora, klitoris dan fourchette. Terdiri dari muara
uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina.
6. Perineum
Merupakan
daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Membentuk
dasar badan perineum
7. Kelenjar
bartholin
Kelenjar
bartholin bersifat rapuh dan mudah robek, pada saat berhubungan seks
pengeluaran lendir meningkat.
8. Himen
(selaput dara)
Merupakan
jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek. Himen ini
berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan
darah saat menstruasi.
9. Fourchette
Merupakan
lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan
ujung bawah labia mayora dan labia minora, digaris tengah dibawah orifisium
vagina.
b. Alat
reproduksi wanita bagian dalam
1) Vagina
Merupakan
suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara luas
karena tonjolan serviks kebagian atas vagina, vagina terletak didepan rectum
dan dibelakang kandung kemih. Selain itu vagina juga merupakan saluran muskulomembraneus
yang menghubungkan rahim denga vulva.
2) Uterus
Merupakan
jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muscular, pipih, cekung, dan tanpak
seperti bola lampu yang terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan
rektum. Terdapat tiga bagian yaitu fundus uteri (terletak diatas kedua pangkal
tubafalopi), corpus uteri (yang mengelilingi kavum uteri yang berbentuk
segitiga), serviks uteri (berbentuk silinder).
3) Tuba
Fallopi
Saluran
ovum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan
merupakan jalan ovum mencapai rongga uteris. Terletak ditepi atas ligamentum
latum berjalan kearah lateral mulai dari oesteum tubae internum pada dinding
rahim. Panjang tuba fallopi 12 cm diameter 3-8 cm. dinding tuba terdiri dari
tiga lapisan yaitu seriosa, muscular dan mukisa dengan epitel bersilia.
4) Ovarium
Berfungsi
dalam pembentukan dan pematangan volikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis dan
sekresi hormone-hormon steroid. Letaknya yaitu ovarium kearah uterus bergantung
pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui
mesovarium. Dua bagian dari ovarium yaitu korteks ovarii (mengandung follikel
primordial, berbagai fase pertumbuhan follikel menuju follikel de graff,
terdapat corpus luteum dan albicans). medulla ovarii (terdapat pembuluh dan
limfe, terdapat serat saraf ).
5) Parametrium
Yaitu
jaringan ikat yang terdapat diantara kedua ligamentum latum. Batasan nya yaitu
bagian atas terdapat tubafalopi dengan mesosalping, bagian depan mengadung
ligamentum teres uteri, bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium, bagian
belakang terdapat ligamentum ovari.
2.3 CARA
MENJAGA ORGAN REPRODUKSI REMAJA
a. Cara
menjaga organ reproduksi wanita
1)
Mandi minimal 2 kali sehari untuk
menjaga kesehatan, dan apabila badan sudah merasa kotor atau lengket karena
keringat segeralah untuk membersihkannya.
2)
Membersihkan atau membasuh organ
reproduksi sehabis buang air kecil untuk mencegah dari mikroorganisme yang
dapat masuk dalam organ reproduksi.
3)
Disaat menstruasi perbanyak minum air
putih. Makan-makanan yang mengandung zat besi karena di saat menstruasi banyak
zat besi yang dikeluarkan melalui darah menstruasi.
4)
Ganti celana dalam minimal 2 kali
sehari.
5)
Berolahraga untuk menjaga kebugaran
tubuh sehingga dengan berolahraga dapat menjaga kesehatan tubuh dan juga organ
reproduksi.
b. Cara
menjaga organ reproduksi laki-laki
1.
Mandi minimal 2 kali sehari.
2.
Mengganti celana dalam minimal 2 kali
sehari.
3.
Membersihkan organ reproduksi sesudah
buang air kecil.
4.
Rajin berolahraga dan perbanyak minum
air putih dan makan-makanan yang sehat dan bergizi.
5.
Hindari penggunaan pakaian yang terlalu
ketat, karena dapat menyebabkan iritasi pada organ reproduksi.
2.4 MASA
PUBERTAS
Pubertas adalah masa ketika
seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun.
2.4.1
Masa Pubertar pada laki-laki
Pubertas pada laki-laki ditandai dengan
mimpi basah atau emisi nocturnal adalah pengeluaran cairan semen di saat tidur
yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja
laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas hal
ini bisa dipicu mimpi yang erotis maupun tidak, tergantung dari yang mengalami
mimpi itu sendiri. Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa disertai ereksi atau
ejakulasi. Semakin bertambahnya umur maka mimpi basah ini semakin jarang
dialami.
Mimpi basah tergantung dari respon fisik
orang yang mengalami mimpi, peristiwa ini adalah mekanisme yang alami akibat
vesikula seminalis (kantong sperma) telah penuh dengan sperma yang dihasilkan
oleh testis, akibatnya kantong sperma yang telah penuh tidak bisa menampung
lagi dan akhirnya di keluarkan melalui penis pada saat seorang laki-laki
mengalami mimpi basah.
2.4.2
Masa Pubertar pada perempuan
2.4.2.1
Menstruasi
Yaitu suatu peristiwa alamiah yang terjadi pada
wanita, yang ditandai dengan keluarnya darah dari saluran reproduksi, yang
berulang setiap bulannya. Menstruasi pertama disebut menarche.
1.
Berikut
ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi:
a. Perut terasa mulas, mual dan panas.
b. Terasa nyeri saat buang air kecil.
c. Tubuh tidak fit.
d. Demam.
e. Sakit kepala dan pusing.
f. Keputihan.
g. Radang pada vagina.
h. Gatal-gatal pada kulit.
i.
Emosi
meningkat.
j.
Nyeri
dan bengkak pada payudara.
k. Bau badan tidak sedap.
l.
Suara
kurang menarik.
m. Muncul Jerawat di wajah.
2.
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase:
(1) Fase
menstruasi (1-5 hari)
Menurunnya
progesterone dan estrogen menyebabkan pembuluh darah pada endrometrium
menegang, sehingga menyebabkan suplai oksigen menurun. Karena tidak terjadi
kehamilan maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai dengan luruhnya
sel-sel pada dinding uterus, pecahnya pembuluh darah dalam endometrium
menyebabkan darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina. Peristiwa ini
disebut menstruasi berlangsung antara 5-7 hari.
(2) Fase
folikuler atau fase reperasi (6-10 hari)
Terjadi
proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah. Fase ini dipengaruhi oleh
hormone estrogen yang dihasilkan oleh folikel. Hormone ini merangsang
pertumbuhan endometrium yaitu dengan mempertebal lapisan endometrium dan
membentuk pembuluh darah serta kelenjar.
(3) Fase
fertile (11-18 hari)
Meningkatnya
hormone estrogen dapat memacu dihasilkannya LH. Apabila LH meningkat, maka
polikel memproduksi progesterone. Hormone-hormon ini berperang mendatangkan
folikel dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium.
Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopi. Pada saat seperti ini, wanita
tersebut dalam masa fertile atau subur sehinnga ovum siap dibuahi.
(4) Fase
luteal (19-28 hari)
Pada
saat ovulasi, folikel graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung
banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum
(badan kuning) untuk menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi
mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat ini endometrium menjadi
tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Jika tidak ada
kehamilan, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikans sehingga
progesterone dan estrogen menurun bahkan hilang.
- REFERENSI
ii.
Widyastuti, Yani. Rahmawati, Anita. Eka
Purmaningrum, Yuliasti. Kesehatan
Reproduksi. 2009. Fitramaya: Yogyakarta
iii.
Winarto Astarto, Nanang. Djuwantono,
Tono. Permadi, Wiryawan. Husnitawati Madjid, Tita. Bayuaji, Hartono. A Ritonga,
Mulyanusa. Kupas Tuntas Kelainan Haid.
2011. Sagung Seto: Jakarta
iv.
Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Bina
Kesehatan Masyarakat. Kesehatan
Reproduksi. 2002. Departemen Kesehatan: Jakarta
v.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas
vi.
http://health.kompas.com/read/2014/01/26/1636101/Apa.Itu.Masa.Subur
vii.
http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi
viii.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mimpi_basah